Cari Blog Ini

Minggu, 29 Januari 2017

Memilih Sekolah untuk Aa

Memilih sekolah yang bagus untuk Aa sudah lama kami bicarakan. Sebagai orangtua, tentu ingin anaknya mendapatkan pendidikan yang baik dan visi misinya sama dengan kita. Ada tiga alternatif, yakni pesantren, SDIT dan SD Negeri. 
Sebenarnya sudah lama kami ingin Aa masuk pesantren sejak SD. Target kami Ponpes Tahfidz Yanbu’ul Quran Kudus. Info pun sudah dicari, tanya Ustadznya. Bahkan sudah download banyak video tentang Ponpes tersebut. Aa juga sudah sejak jauh hari, bertahun-tahun yang lalu dijelaskan bahwa dia akan masuk pondok. Dia mau saja.

Namun, kami pikir lagi, kejauhan. Aa masih 7 tahun, masih sangat butuh kasih sayang orangtuanya. Terutama ibunya. Ditambah lagi, proses masuknya saja ada dua tahapan seleksi yang pada tahap kedua mengharuskan anak dikarantina selama sebulan. Itupun belum tentu keterima. Pondok ini memang jadi primadona, nggak boleh ada santri pindahan. Jadi meminimalisir kontaminasi pengaruh buruk yang biasanya dibawa oleh santri pindahan.

Ok, deal, alternatif pertama gagal. Pilihan kedua, SDIT. Untuk saya, biaya masuk SDIT sangat mahal. Apalagi kalau yang sudah punya nama besar. Sulit dijangkau oleh dompet saya. Hehe. Selain itu, pertimbangan jarak, jemputan, uang bulanan dan uang saku juga kami bicarakan. Setiap kami bahas tentang ini, Aa kami libatkan. 
“Aa maunya sekolah di mana?”
“Maunya sama Si X, Y, Z.”

Kami pun paham. Berarti dia mau ‘di sana’. Sempat juga saya ingin memasukkan Aa ke SD Negeri, tapi sangat khawatir dengan pergaulan zaman sekarang yang sulit dikonrol. Sedangkan anak itu dididik oleh lingkungannya juga, bukan hanya orangtuanya. 

Telah banyak waktu kami habiskan untuk diskusi soal ini. Seringkali terhenti karena belum sepakat terutama masalah biayanya bagaimana. Dan seterusnya. 

Agaknya malam ini diskusi santai sebelum tidur sudah menemukan kata sepakat. Ya, insya Allah ini jalan yang terbaik. Semoga SDIT itu masih menerima pendaftaran. Karena kabarnya, most wanted.
Alhamdulillah, wasyukurillah atas semua nikmat ini. 


#hari6
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiipbccg

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan tinggalkan komentar di sini, jangan tinggalkan hatimu sembarangan 😁