Cari Blog Ini

Jumat, 27 Januari 2017

Anak Bahagia Karena Ibunya Bahagia



Kapan seorang anak merasa bahagia? Saat diajak jalan-jalan ke tempat rekreasi?
Saat dibelikan mainan baru? Saat dibelikan jajan? Ya, benar. Namun ada yang lebih membahagiakan dari semua itu. Yakni ketika ibunya juga bahagia.

Ibu yang bahagia, energinya akan positif. Bicara ke anak pelan dan lemah lembut. Sebaliknya ibu yang sedang kalut, stress, kadang sikap ke anak juga nggak jelas.

Ini sulungku yang pengertian banget sama ummunya. Sore ini sepulang dari TPA, berdua kami ke apotek beli obat untuk adiknya. Deket dari rumah.

Adalah kebiasaan dia, kalau jalan kaki suka memerhatikan sekitar. Lihat sungai, rumput liar, entah itu putri malu atau "pletekan" yang bisa meledak di air, dan kadang sambil foto juga.

Saya merasakan sekali, kalau saya bersikap manis padanya, dia juga balas dengan yang lebih manis. Suka tiba-tiba memeluk dan mencium, dan suka kasih bunga (walaupun yaaa rumput liar). Dia itu sensitif, jadi bicara dengan dia harus hati-hati sekali jangan sampai tersinggung.

Dia sering mengingatkanku agar jangan marah, nanti masuk neraka lho! Sebab di buku yang pernah saya ceritakan, ada tentang "jangan marah, maka bagimu surga". Semoga ya Nak, ummu bisa terus belajar memperbaiki diri. 


#hari4
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiipbccg

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan tinggalkan komentar di sini, jangan tinggalkan hatimu sembarangan 😁