Namun, tak ada salahnya juga membuat resolusi kan? Anggap saja sebagai motivasi dan harapan yang kelak menjadi pemantik semangat mengerjakan apa yang sudah ditargetkan. Hidup akan lebih hidup kalau kita tahu apa yang kita tuju, entah itu rencana jangka pendek, menengah atau panjang.
Baiklah, kini saya bukan lagi anak remaja yang targetnya hanya seputar apa yang saya suka. Saya akan mencoba membuat resolusi untuk mereka yang ada di sekitar saya juga. Bismillah.
1) Resolusi Sebagai Pribadi
Saya harus menyadari dulu, bahwa saya tetaplah saya. Punya target dan hasrat pribadi. Ingin melakukan banyak hal yang bersesuaian dengan passion saya. Itu semua agar menjaga diri saya tetap bahagia. Sebab bagaimana orang di sekitar saya akan bahagia kalau diri saya sendiri tidak bahagia?
Adapun resolusi pribadi saya adalah:
- Menulis sebuah novel
- Menjadi penulis skenario
- Rutin mengisi buku harian
- Rutin menulis opini di koran
Semoga bisa terlaksana. Biarlah sedikit tetapi konsisten untuk dikerjakan
2) Resolusi Sebagai Istri
Saya adalah seorang istri, juga ingin meningkatkan kapasitas diri untuk menjadi lebih baik. Meski sudah menikah selama delapan tahun, rasanya belumlah cukup untuk bisa disebut sebagai istri yang baik. Banyak kekurangan di sana sini yang masih perlu untuk ditambal, dijahit, supaya masih bisa layak untuk dipakai sebagai pakaian yang baik.
Untuk itu, resolusi saya sebagai istri adalah:
- Lebih patuh pada suami
- Lebih hormat pada suami
- Lebih bisa menyenangkan suami.
- Lebih bisa menghargai segala usaha suami. Sebab hubungan yang rusak itu dimulai bukan dari hilangnya rasa cinta, tapi hilangnya penghargaan atas diri pasangan.
3) Resolusi Sebagai Ibu
Saya seorang ibu berputra tiga. Mereka tentu saja sangat membutuhkan kasih sayang seorang ibu. Maka, saya berharap:
- Bisa menjadi ibu yang banyak tersenyum kepada anak-anak
- Mengurangi sifat pemarah
- Lebih banyak meluangkan waktu bermain bersama anak-anak
- Mendongeng secara rutin setiap menjelang tidur.
Sebab dongeng dan bermain adalah dunia anak yang sangat disukai. Tak ada anak yang menolak dongeng dan permainan. Semoga saya bisa lebih baik lagi.
4) Resolusi Sebagai Guru
Selain sebagai istri dan ibu, saya juga seorang guru. Saya ingin di tahun 2018 bisa:
- Menjadi guru berintegritas yang menyemaikan benih-benih integritas ke dalam diri anak didik.
- Menjadi guru yang amanah.
- Menghasilkan karya yang berkaitan dengan dunia pendidikan.
- Rutin mengupdate tulisan inspiratif tentang pendidikan dan pengajaran.
- Menjadi guru yang sabar, ikhlas dan tulus.
5) Resolusi Sebagai Anggota Komunitas
Ini masih ada kaitannya dengan resolusi pribadi, sebab berkomunitas adalah salah satu bagian dari kebahagiaan diri saya. Sebab dengan berkomunitas, saya bisa berkarya dan bersinergi dengan teman-teman lain yang satu visi misi dengan saya. Untuk itu, saya ingin:
- Lebih serius menjalankan peran saya sesuai tugas yang diamanahkan kepada diri saya.
- Siap memimpin dan dipimpin dengan baik
- Mau belajar lagi dan lagi tanpa henti
- Berbagi inspirasi kepada anggota komunitas, saling belajar dengan semangat.
- Tentu saja, kegiatan berkomunitas tidak boleh bertentangan dengan tugas utama saya sebagai istri dan ibu.
Semoga, resolusi ini bukan hanya tulisan yang terpajang, tetapi bisa menjadi penyemangat di kala diri lupa akan tugasnya sebagai manusia yang memilih untuk bahagia. Ya, ketika kita seimbang menjalani peran sebagai diri pribadi, sebagai istri dan ibu serta sebagai anggota komunitas maka sesungguhnya kita sedang menyeimbangkan kehidupan kita. Sebab dengan berkomunitas, kita sebenarnya sedang mengajak lebih banyak orang untuk berbuat kebaikan. Dan sifat kebaikan itu adalah bertambah dan berantai. Bila kita berbuat baik kepada orang lain, maka bisa jadi anak cucu kita yang kelak akan memanen kebaikan entah dari mana saja, terserah Allah menurunkannya dari pintu yang dikehendakinya. Kita manusia, hanya bisa berusaha untuk berbuat lebih baik, kepada orang lain, juga kepada diri sendiri.
Wallahu a'lam
Aamiiin...
BalasHapus