Cari Blog Ini
Jumat, 03 Februari 2017
Positif, Peduli, Penuh Cinta
Ini hari terakhir dari challenge 10 hari Komunikasi Produktif. Apa yang sudah saya dapatkan dari tantangan ini?
Baru saja kejadiannya. Ba’da Isya ini biasanya Aa langsung pulang dari masjid, tapi ditunggu sampai pukul 20.30 belum pulang juga. Saya pun WA ke Abahnya.
“Abah masih di masjid. Emang Aa belum pulang?”
Duh, saya mulai cemas. Ditanya ke teman dekatnya, Aa nggak ada di sana. Nggak ada di rumah temannya yang mungkin saja dia di sana. Pikiran mulai bingung, apalagi kali di belakang rumah lagi banjir. Khawatir kecemplung trus tenggelam nggak ada yang tahu, kan bahaya..
Abahnya lalu keliling ke rumah temannya Aa. Saya juga ikut mencari, walaupun nggak tahu harus nyari kemana. Tak lama kemudian, Abah pulang bawa Aa.
“Ya Ampun Aa...” saya langsung peluk dia.
Sebisa mungkin saya tahan emosi supaya tidak memarahinya. Dan dia juga langsung minta maaf.
“Lain kali, kalau udah solat Isya langsung pulang ya. Izin juga ke Abah kalau mau pulang. Umu kuatir soalnya. Trus Aa ngapain di sana?”
Dengan polosnya dia jawab,
“Main mobil-mobilan...”
Duh yah... dasar anak-anak.
Peristiwa ini mengingatkan saya 17 tahun yang lalu waktu sepulang dari sekolah, saya tidak langsung pulang. Malah main ke rumah teman, trus nyari gondang di sawah. Lanjut main ke rumah Ibu Guru sambil bawain gondang. Main sampai sore dan nggak izin ke orangtua.
Jelas aja sampai rumah saya dimarahi, kenapa nggak izin, kenapa nggak pulang dulu, bla bla bla....
Kejadian itu, dalam frame orangtua yang sangat peduli pada anak adalah ingin agar anaknya selalu terpantau olehnya. Selalu selamat, sehat dan jelas keberadaannya.
Sedangkan dalam frame anak, adalah jika minta izin ke orangtua dulu, bakalan ribet prosedurnya. Pasti nggak boleh, pasti dimarahin. Udah beda persepsi duluan. Jadilah main kucing-kucingan gini.
Karena itulah, anak jangan terlalu banyak dilarang. Selama masih dalam batas aman, biarkan saja. Kalau sudah nyerempet bahaya, diingatkan. Kuncinya ada pada komunikasi.
Bagaimana menunjukkan bahwa kita peduli, bukan malah anak menangkap maksud itu sebagai bentuk kemarahan. Kan, nggak nyambung.
“Nak, Ibu mencemaskanmu. Kamu dari mana saja?”
Akan berbeda dengan yang dipahami anak kalau kalimatnya diubah
“Kamu dari mana saja? Ibu kan sudah bilang, kalau main jangan jauh-jauh. Dasar kamu ini, maunya main terus.”
Komunikasi produktif adalah tentang kalimat positif, kalimat efektif dan kalimat penuh cinta. Sampai saat ini kadang saya merasa ada banyak komunikasi yang tidak produktif antara saya dan suami, atau antara saya dan anak-anak. Itu disebabkan banyak hal, di antaranya:
1. Bicara terlalu banyak, malah terdengar seperti omelan.
2. Minta tolong ke suami atau anak tapi nggak segera dikerjakan? Itu karena saya tidak melakukan upaya eye to eye. Jadi merepet sendiri kayak kaleng dibanting. Ributnya doang.
3. Masih suka marah. Ini jelas-jelas penghambat komunikasi produktif. Maka, harus dikurangi nih marahnya, biar bisa masuk surga. Laa taghdhob, walakal jannah.
#hari10
#tantangan10hari
#KomunikasiProduktif
#KuliahBunSayIIPBCCG
Seorang ibu rumah tangga, suka menulis, suka membaca, suka sejarah, suka petualangan....
Kamis, 02 Februari 2017
Gaya Belajar Kakak
Setiap anak itu unik. Cara belajarnya juga berbeda satu sama lain. Masing-masing bisa menempuh jalan yang tidak sama untuk menemukan kesimpulan.
Seperti dini hari ini, Kakak tiba-tib bangun dan bertanya
“Mumu.... Kenapa kasurnya basah....”
Kulirik kasurnya, dan aahhh dia ngompol. Kalau langsung saya jawab bahwa dia ngompol, dia tak akan percaya. Menganggapnya hoax kali. Intinya tidak mau ngaku kalau itu hasil perbuatannya.
Maka saya bertanya
“Emangnya itu basah karena apa?” saya tanya sambil mata sepet-sepet nguantuk.
“Ompol?” Kakak balik tanya.
“Iya. Terus yang tidur di situ siapa?”
“Thoriq...”
“Berarti yang ngompol siapa?”
“Thoriq....”
Nah. Dia telah mengakuinya. Dia menemukan jawaban atas kegelisahannya sendiri melalui pertanyaan-pertanyaan yang dia jawab sendiri. Dia tipe anak yang sudah tahu jawabannya, tapi tidak mau mendengar kesimpulan jawaban langsung.. Dia suka berdiskusi daripada disodorkan dengan kesimpulan.
Terima kasih Kak, ini pelajaran penting buat Mumu...
#Hari9
#Tantangan10Hari
#KomunikasiProduktif
#KuliahBunSayIIPBCCG
Seorang ibu rumah tangga, suka menulis, suka membaca, suka sejarah, suka petualangan....
Rabu, 01 Februari 2017
Tempat Ternyaman
Bila matahari adalah pusat tata surya, maka tempat tidur adalah pusat dari kegiatan keluarga kami. Bukan hanya berfungsi sebagai tempat tidur, melainkan tempat untuk ngobrol, bercanda, main game bahkan (jangan ditiru ya) ngemil. Jadi, tempat tidur selalu berantakan. Kecuali saat sore hari karena persiapan untuk tidur.
Membincangkan kegiatan seharian tiap anggota keluarga. Membahas dunia perpolitikan. Seru-seruan main game Zombie sama-sama. Juga nonton film. Yang penting kumpul. Seperti siang tadi. Saya merasa kalau sedang kumpul gini ikatan batin jadi makin kuat.
Mungkin karena tempat tidur adalah tempat yang bikin rileks. Jadi tidak terasa ada masalah. Bahkan ketika sedang bermasalah dengan suami, pun, bicarakanlah di tempat tidur. Kondisi pikiran tenang, perut kenyang, tempat nyaman, maka semua unek-unek akan keluar dengan santai. Mau tengkar juga gimana, takut ngebangunin anak-anak yang lagi tidur.
#hari8
#Tantangan10Hari
#KomunikasiProduktif
#KuliahBunSayIIPBCCG
Membincangkan kegiatan seharian tiap anggota keluarga. Membahas dunia perpolitikan. Seru-seruan main game Zombie sama-sama. Juga nonton film. Yang penting kumpul. Seperti siang tadi. Saya merasa kalau sedang kumpul gini ikatan batin jadi makin kuat.
Mungkin karena tempat tidur adalah tempat yang bikin rileks. Jadi tidak terasa ada masalah. Bahkan ketika sedang bermasalah dengan suami, pun, bicarakanlah di tempat tidur. Kondisi pikiran tenang, perut kenyang, tempat nyaman, maka semua unek-unek akan keluar dengan santai. Mau tengkar juga gimana, takut ngebangunin anak-anak yang lagi tidur.
#hari8
#Tantangan10Hari
#KomunikasiProduktif
#KuliahBunSayIIPBCCG
Seorang ibu rumah tangga, suka menulis, suka membaca, suka sejarah, suka petualangan....
Langganan:
Postingan (Atom)